Senin, 26 Oktober 2015

Materi Peluang Suatu Kejadian

 1. Peluang Suatu Kejadian

1.1. Kejadian Sederhana
Dalam seperangkat kartu remi terdapat 13 kartu merah bergambar hati, 13 kartu merah bergambar diamond, 13 kartu hitam bergambar wajik, dan 13 kartu hitam bergambar kriting. Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu tersebut.
Seperangkat kartu remi
Gambar 1. Seperangkat kartu remi. (a) Kartu hati yang berwarna merah. (b) Kartu wajik yang berwarna hitam. (c) Kartu diamond yang berwarna merah. (d) Kartu kriting yang berwarna hitam.
Misalkan, kartu yang terambil bergambar hati. Kejadian muncul kartu bergambar hati pada pengambilan tersebut dinamakan kejadian sederhana karena muncul kartu bergambar hati pasti berwarna merah. Lain halnya jika kartu yang terambil berwarna merah. Kejadian muncul kartu berwarna merah dinamakan kejadian bukan sederhana karena muncul kartu berwarna merah belum tentu bergambar hati, tetapi mungkin bergambar diamond.

1.2. Ruang Sampel



Jika sekeping uang logam ditos, akan muncul muka angka (A) atau muka gambar (G). Pada pengetosan tersebut, A dan G dinamakan titik sampel, sedangkan {A, G} dinamakan ruang sampel. Jika sebuah dadu ditos, titik sampelnya adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, sedangkan ruang sampelnya adalah {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan pengertian ruang sampel? Cobalah nyatakan pengertian ruang sampel dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep yang telah Anda pelajari tersebut memperjelas definisi berikut.
Definisi 1 :


Ruang sampel adalah himpunan semua titik sampel atau himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan. Ruang sampel dinotasikan dengan S.

Contoh Soal 1



Tentukan ruang sampel percobaan berikut.
a. Tiga keping uang logam ditos bersamaan.
b. Dua keping uang logam dan sebuah dadu ditos bersamaan.

Penyelesaian 1

Diagram pohon pelemparan 3 keping uang logam.
Gambar 2. Diagram pohon pelemparan 3 keping uang logam.
a. Perhatikan diagram pohon pada Gambar 2. di atas dengan saksama. Dari diagram tersebut, jika tiga keping uang logam ditos bersamaan, ruang sampelnya adalah {AAA, AAG, AGA, AGG, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG}.
b. Dua keping uang logam dan sebuah dadu ditos, ruang sampelnya (amati Tabel ) adalah { AA1, AA2, AA3, AA4, AA5, AA6, AG1, AG2, AG3, AG4, AG5, AG6, GA1, GA2, GA3, GA4, GA5, GA6, GG1, GG2, GG3, GG4, GG5, GG6}.
Tabel 1. Ruang sampel percobaan pelemparan dua keping uang logam dan sebuah dadu.
1 Dadu
1
2
3
4
5
6
2 Uang Logam
AA
AA 1
AA2
AA3
AA4
AA5
AA6
AG
AG 1
AG2
AG3
AG4
AG5
AG6
GA
GA 1
GA2
GA3
GA4
GA5
GA6
GG
GG1
GG2
GG3
GG4
GG5
GG6

1.3. Peluang



Misalkan, sekeping uang logam yang bentuknya simetris ditos sebanyak 50 kali, kejadian munculnya muka gambar sebanyak 23 kali sehingga 23/50 = 0,46 dinamakan frekuensi relatif muncul muka gambar. Jika pengetosan uang logam tersebut dilakukan berulang-ulang dalam frekuensi yang besar, frekuensi relatif kejadian muncul muka gambar akan mendekati suatu bilangan tertentu, yaitu ½  Bilangan tersebut dinamakan peluang dari kejadian muncul angka.
Hasil yang mungkin dari pelemparan sebuah uang logam Rp500,00.
Gambar 3. Hasil yang mungkin dari pelemparan sebuah uang logam Rp 500,00.
Pada pengetosan sekeping uang logam yang bentuknya simetris, kemungkinan yang muncul hanya dua, yaitu permukaan gambar dan permukaan angka. Peluang muncul permukaan gambar atau permukaan angka sama. Secara matematika, peluang munculnya permukaan gambar adalah satu dari dua kemungkinan atau ½ sehingga peluang munculnya permukaan angka juga ½.


Misalkan, sebuah kotak berisi 8 bola, yaitu 3 bola merah, 1 bola putih, dan 4 bola hijau. Dari kotak tersebut, akan diambil sebuah bola. Peluang terambil 1 bola dari kotak yang berisi 8 bola tersebut adalah 1/8. Peluang terambilnya 1 bola merah adalah 3/8. Adapun peluang terambilnya 1 bola putih adalah 1/8, dan peluang terambil 1 bola hijau adalah 4/8.


Diketahui, N adalah banyak titik sampel pada ruang sampel S dari sebuah percobaan. Kejadian A adalah salah satu kejadian pada percobaan tersebut sehingga peluang A adalah P(A) = 1/N.


Apabila banyak kejadian A yang terjadi dari percobaan tersebut adalah n, peluang terjadinya kejadian A adalah P(A) = n/N.
Ingatlah :


Mata uang yang bentuknya simetris artinya tidak lebih berat ke arah gambar atau ke arah angka.


Informasi untuk Anda :


Pada 2000 tahun Sebelum Masehi, orang kaya dan penyihir menggunakan dadu sebagai permainan. Dadu yang digunakan berbentuk bangun bersisi empat. Bentuk dadu sekarang dikenal beberapa waktu kemudian. Dadu yang kali pertama digunakan dalam permainan tersebut terbuat dari tulang rusa, sapi, atau kerbau. (Sumber: www.DrMath.com)

Contoh Soal 2



Dalam pengetosan sebuah dadu yang seimbang, tentukan :
a. peluang muncul angka prima;
b. peluang muncul kelipatan 2;

Jawaban 2

Pada pengetosan sebuah dadu, ruang sampelnya adalah :
{1, 2, 3, 4, 5, 6}  n (S) = 6.
a. Peluang muncul angka prima.
Ruang sampel mata dadu angka prima adalah P = {2, 3, 5} maka n (P) = 3, Dengan demikian, peluang muncul angka prima adalah :
P(prima) = n (P) / N (S) = 3/6 = ½
b. Peluang muncul kelipatan 2.
Ruang sampel mata dadu angka kelipatan 2 adalah :
K = {2, 4, 6} maka n (K) = 3. 
Dengan demikian, peluang muncul kelipatan 2 adalah :
P(K) = n(K)/N(S) = 3/6 = 1/2
d. Kisaran Nilai Peluang
Di Kelas IX Anda telah mengetahui bahwa nilai peluang suatu percobaan adalah antara 0 dan 1 atau 0 ≤ P(x) ≤ 1 dengan x adalah kejadian pada percobaan tersebut.


• Apabila P(x) = 0, kejadian x mustahil terjadi.
• Apabila P(x) = 1, kejadian x pasti terjadi.
Jadi, jika Anda mengetahui bahwa suatu kejadian kemungkinan kecil terjadi maka peluangnya mendekati nilai nol. Sebaliknya, jika peluang suatu kejadian yang kemungkinan besar dapat terjadi, peluangnya mendekati nilai 1.

Contoh Soal 3



Tentukan peluang dari pernyataan-pernyataan berikut.
1. Ikan dapat hidup di darat.
2. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah.
3. Lumut tumbuh di daerah gurun.
4. Muncul kartu as pada pengambilan seperangkat kartu remi.

Penyelesaian 3

1. Ikan hidup di darat merupakan suatu kemustahilan sehingga peluangnya sama dengan 0.
2. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah merupakan suatu kepastian sehingga peluangnya sama dengan 1.
3. Lumut tumbuh di daerah gurun merupakan suatu kemustahilan sehingga peluangnya sama dengan 0.
4. Muncul kartu as pada kartu remi bukan merupakan suatu kemustahilan dan bukan pula suatu kepastian sehingga peluangnya di antara 0 dan 1, yaitu 1/13.


2. Frekuensi Harapan

Anda telah mempelajari bahwa peluang muncul permukaan gambar pada pengetosan uang logam adalah 1/12. Apabila pengetosan dilakukan 100 kali, harapan akan muncul permukaan angka adalah 50 kali atau setengah dari 100. Banyak muncul permukaan angka sebanyak 50 kali dari 100 kali pengetosan dinamakan frekuensi harapan.
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan pengertian frekuensi harapan suatu kejadian? Cobalah nyata kan pengertian frekuensi harapan suatu kejadian dengan kata-kata Anda sendiri.
Konsep yang telah Anda pelajari tersebut memperjelas definisi berikut.
Definisi 2 :
Frekuensi harapan suatu kejadian ialah frekuensi yang diharapkan terjadinya kejadian tersebut selama n percobaan tersebut. Frekuensi harapan dirumuskan sebagai berikut.
fH = n × P(A)


Dalam hal ini, 
n : banyak percobaan
P(A) : peluang terjadinya kejadian A

Contoh Soal 4



1. Sebuah dadu ditos sebanyak 100 kali, tentukan :
a. harapan muncul mata dadu 5,
b. harapan muncul mata dadu yang habis dibagi 3,
c. harapan muncul mata dadu prima ganjil,
d. harapan muncul mata dadu prima genap, dan
e. harapan muncul mata dadu ganjil.
2. Di sebuah negara diketahui bahwa peluang orang dewasa yang terkena serangan jantung adalah 0,07 dan peluang terkena penyakit liver adalah 0,17. Jika sebanyak 25.000 orang dewasa di negara tersebut diperiksa, berapa orang dewasa terkena penyakit serangan jantung dan berapa orang yang terkena penyakit liver?
3. Dalam sebuah penelitian diperoleh data bahwa dari hasil penyilangan diperoleh hasil 1.000 bunga dengan warna yang berbeda dengan perbandingan 1 putih : 3 merah muda : 1 merah. Berapakah banyak bunga merah, merah muda, dan putih yang dihasilkan?

Pembahasan 4

1. a. fH (mata dadu 5) = 100 x (1/6) = 100/6 = 50/3
b. fH (habis dibagi 3) = 100 x (2/6) = 100/3
c. fH ( prima ganjil) = 100 x (2/6) = 100/3
d. fH ( prima genap) = 100 x (1/6) = 100/6 = 50/3
e. fH (ganjil) = 100 x (3/6) = 50
2. fH (orang terkena serangan jantung) = 25.000 × 0,07 = 1.750
fH (orang terkena penyakit liver) = 25.000 × 0,17 = 4.250
3. Hasil yang diperoleh 1 : 3 : 1, maka banyaknya bunga yang diperoleh adalah :
• bunga putih = (1/5) x 1.000 = 200 bunga
• bunga merah muda = (3/5) x 1.000 = 600 bunga
• bunga merah = (1/5) x 1.000 = 200 bunga

Sumber:https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8457523436992938053#editor/target=post;postID=3985723305415983047;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=0;src=link

Materi tentang Kuartil

KUARTIL

Kuartil adalah titik yang membagi data yang telah diurutkan menjadi 4 bagian dan masing-masing 25%.
Kuartil ada 3 macam :
a. Kuartil bawah (K1) = 25% dari titik bawah
b. Kuartil tengah (K2) = 50% dari titik bawah
c. Kuartil atas (K3)     = 75% dari titik bawah


a. Kuartil Data Tunggal
k-tnggal.png
Keterangan :
Ki = kuartil ke-i
i   = ke-i (1, 2, 3)
n  = banyak data

a. Kuartil Data Berkelompok
k-berkelompok.png
Keterangan :
Ki = kuartil ke-i
Li = batas bawah kelas kuartil ke-i
Fi = jumlah frekuensi sebelum kelas kuartil ke-i
C  = panjang kelas
n  = jumlah seluruh data
fi  = frekuensi kelas kuartil ke-i
i   = ke-i (1, 2, 3)

2. Desil
     Desil didefinisikan sebagai nilai batas dari sekumpulan data yang telah diurutkan menjadi 10 bagian.

a. Desil Data Tunggal
desil-tnggal.png
Keterangan :
Di = desil ke-i
i   = ke-i (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)
n  = banyak data

b. Desi Data Berkelompok
desil-berkelompok.png
Keterangan : 
D = desil ke-i
Li  = batas bawah kelas desil ke-i
i    = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Fi  = jumlah frekuensi sebelum kelas desil ke-i
fi   = frekuensi kelas desil ke-i
C  = panjang kelas
n   = jumlah seluruh data

3. Persentil
     Persentil adalah titik yang membagi data yang telah diurutkan menjadi 100 bagian.

a. Persentil Data Tunggal
persntil-tnggal.png
Keterangan :
Pi = persentik ke-i
i   = 1, 2, 3, 4, 5, .... , 99
n  = banyak data

b. Persentil Data Berkelompok
prsntik-brkmpok.png
Keterangan :
Pi = persentik ke-i
Li = batas bawah kelas persentik ke-i
n  = jumlah seluruh data
Fi = jumlah frekuensi sebelum kelas persentil ke-i
f = frekuensi kelas persentil ke-i
C = panjang kelas

Contoh :
 
1. Tentukan kuartil-kuartil dari data: 1, 3, 6, 9, 14, 18, 21

Jawab :
Jumlah data (n) = 7

pk1.jpg
maka nilai kuartil 1 adalah 3

pk2.jpg
maka nilai kuartil 2 adalah 9

pk3.jpg
maka nilai kuartil 3 adalah 18

2. Tentukan kuartil-kuartil dari: 2, 4, 9, 11, 13, 16

Banyak data (n) = 6
pko1.jpg
1¾ artinya    = data ke-1 + ¾ (data ke-2 - data ke-1)
Jadi nilai K1 = 2 + ¾ (4 - 2)
                K = 2 + 1½
                      = 3½

pko2.jpg
3½ artinya  = data ke-3 + ½ (data ke-4 - data ke-3)
Jadi K2       = 9 + ½ (11 - 9)
             K2   = 9 + 1
                    = 10

pko3.jpg
5¼ artinya = data ke-5 + ¼ (data ke-6 - data ke-5)
Jadi K3      = 13 + ¼ (16 - 3)
K              = 13 + ¾
                   = 13¾

3. Perhatikan tabel berikut!

tbel-kuartil.jpg

Kuartil ke-1 dari data yang tersaji pada tabel adalah ....

A. 31,13
B. 31,22
C. 31,61
D. 31,63
E. 32,11

Jawab : A

¤ Mencari K1 yaitu :

tbel-k1.jpg
¤ Kita menggunakan rumus :
rmus-k1.jpg
Perhatikan tabel di atas !
1/4 x 40 = 10
• L1 = 31 - 0,5
        = 30,5
• C  = 26 - 21
        = 5
• F1 = 9
• f1   = 8
jwbn-k1.jpg

¤ Mencari K2 yaitu :

tabel-k2.jpg
¤ Kita menggunakan rumus :
rmus-k2.jpg
Perhatikan tabel di atas !
2/4 x 40 = 20
• L2 = 36 - 0,5
        = 35,5
• C  = 26 - 21
        = 5
• F2 = 17
• f2   = 10
jwbn-k2.jpg

¤ Mencari K3 yaitu :

tbel-k3.jpg
 
¤ Kita menggunakan rumus :
rmus-k3.jpg
Perhatikan tabel di atas !
3/4 x 40 = 30
• L3 = 41 - 0,5
       = 40,5
• C  = 26 - 21
        = 5
• F3 = 27
• f3   = 6
jwbn-k3.jpg 
UKURAN PENYEBARAN DATA BERKELOMPOK

a. Hamparan
Dalam menghitung hamparan kita gunakan rumus sebagai berikut :
Screenshot_43

b. Simpangan Kuartil
Rumus untuk menghitung simpangan kuartil biasanya menggunakan rumus sebagai berikut :
Screenshot_44
c. Simpangan Rata-rata
Simpangan rata-rata suatu data berkelompok dihitung menggunakan rumus :
Screenshot_45

d. Ragam / Variansi
Ragam data berkelompok dihitung dengan rumus :
Screenshot_46

e. Simpangan Baku
Jika diketahui sekumpulan data kuantitaif yang tidak dikelompokkan yaitu x1, x2, x3, … , xn. Dari data tersebut kita dapat memperoleh nilai simpangan baku menggunakan rumus :
Screenshot_47

f. Koefisien Keragaman
Rumus dari koefisien keragaman yaitu :
Screenshot_48
dimana :
S : simpangan baku
x bar : rataan

Sumber Tulisan :
Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Keduabelas, Alfabeta, Bandung.
Semoga informasi cara menghitung Rumus statistika data tunggal dan data berkelompok ini dapat bermanfaat, sekian artikel tentang rata-rata hitung rumus statistika data tunggal dan data berkelompok Mean,median,modus dan Kuartil. Selamat belajar.

sumber:http://dionlegionis.blogspot.co.id/2015/03/rumus-statistika-data-tunggal-dan-data-berkelompok.html

Materi tentang modus

MODUS


Pengertian modus adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer (yang sedang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut.
Contoh Modus Pada Data Kualitatif :
Tahun 1970 di Yogyakarta, banyak mahasiswa yang naik sepeda. Sehingga dapat menjelaskan dengan modus, bahwa kelompok mahasiswa di Yogyakarta masih banyak yang naik sepeda.
Contoh Modus Pada Data Kuantitatif :
Umur pegawai kantor Y adalah :
20, 45, 60, 56, 45, 45, 20, 19, 57, 45, 45, 51, 35
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa yang paling banyak muncul adalah umur 45. Munculnya sebanyak 5 kali, jadi dapat dijelaskan bahwa kelompok pegawai kantor Y sebagian besar berumur 45 tahun.

Materi tentang median

MEDIAN


Pengertian median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil.
Contoh Median :
Hasil observasi umur pegawai di kantor X adalah :
20, 45, 60, 56, 45, 45, 20, 19, 57, 45, 45, 51, 35
Untuk dapat mencari mediannya maka data umur diatas harus disusun terlebih dahulu urutannya. Setelah disusun, menjadi sebagai berikut :
19, 20, 20, 35, 45, 45, 45, 45, 45, 51, 56, 57, 60
Nilai tengah data diatas berada pada urutan ke 7 yaitu 45. Jadi mediannya adalah 45.

















sumber : http://dionlegionis.blogspot.co.id/2015/03/rumus-statistika-data-tunggal-dan-data-berkelompok.html





Materi tentang mean

MEAN

Pengertian Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-Rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.

CONTOH :

Data berkelompok : Carilah mean



Penjelasan :


  • FI : Frekuensi 
  • xi : Nilai tengah/titk tengah.
  • Interval : jarak perkelas.
  • Panjang kelas : Misal (41-31 = 10). maka panjang kelas 10.
RUMUS :











X=6770/100 = 67,77

sumber : http://dionlegionis.blogspot.co.id/2015/03/rumus-statistika-data-tunggal-dan-data-berkelompok.html